Sudah dimaklumi dalam dunia Islam tentang keutamaan solat sunnat
berjamaah seperti solat Ied, tarowih, gerhana, istisqo dan witir dalam
bulan Romadhon. Namun akan menjadi berbeda pembahasanya jika solat sunnat yang dilaksanakan secara berjamaah adalah solat sunnat yang tidak disyariatkan berjamaah seperti solat Dhuha, Hajat, Tahajud, Tasbih dan lain sebagainya
Maka, bolehkah solat hajat berjamaah?bagaimana jika solat Duha berjamaah? dan sahkah solat tahajud berjamaah?
Dalam kitab I'anatut Tholibien dalam pembukaan bab solat sunnat sudah menerangkan bahwa solat sunnat terbagi menjadi dua bagian
فصل في صلاة النفل) أي في بيان حكمها وبيان ما هو مؤكد منها وغيره وما يسن له الجما عة من ذلك وما لا يسن... الخ
*PERTAMA*
Solat sunnah yang disunnahkan (disyariatkan) berjamaah seperti solat
tarowih, solat ied, solat gerhana, solat istisqo' dan solat witir di
dalam bulan romadhon. Solat-solat tersebut lebih utama berjamaah
daripada sendirian.
*KEDUA*
Solat sunnah yang tidak disunnahkan (disyariatkan) berjamaah seperti solat hajat, solat dhuha, solat tahajjud, solat tasbih dan lain sebagainya.
Adapun jika dilakukan secara berjamaah maka sebagian ulama sudah menjelaskan dalam kitabnya
Pertama, kitab Majmuk syarh Muhazdab juz 4 hal 55
ﺍﻟﺜﺎﻣﻨﺔ) ﻗﺪ ﺳﺒﻖ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﻮﺍﻓﻞ ﻻ ﺗﺸﺮﻉ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻓﻴﻬﺎ ﺇﻻ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻴﺪﻳﻦ ﻭﺍﻟﻜﺴﻮﻓﻴﻦ
ﻭﺍﻻﺳﺘﺴﻘﺎﺀ ﻭﻛﺬﺍ ﺍﻟﺘﺮﺍﻭﻳﺢ ﻭﺍﻟﻮﺗﺮ ﺑﻌﺪﻫﺎ ﺇﺫﺍ ﻗﻠﻨﺎ ﺑﺎﻷﺻﺢ ﺇﻥ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻓﻀﻞ
ﻭﺃﻣﺎ ﺑﺎﻗﻲ ﺍﻟﻨﻮﺍﻓﻞ ﻛﺎﻟﺴﻨﻦ ﺍﻟﺮﺍﺗﺒﺔ ﻣﻊ ﺍﻟﻔﺮﺍﺋﺾ ﻭﺍﻟﻀﺤﻰ ﻭﺍﻟﻨﻮﺍﻓﻞ ﺍﻟﻤﻄﻠﻘﺔ ﻓﻼ
ﺗﺸﺮﻉ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﺃﻱ ﻻ ﺗﺴﺘﺤﺐ ﻟﻜﻦ ﻟﻮ ﺻﻼﻫﺎ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﺟﺎﺯ ﻭﻻ ﻳﻘﺎﻝ ﺇﻧﻪ ﻣﻜﺮﻭﻩ ﻭﻗﺪ
ﻧﺺ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻣﺨﺘﺼﺮﻱ ﺍﻟﺒﻮﻳﻄﻲ ﻭﺍﻟﺮﺑﻴﻊ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﺎﻟﺠﻤﺎﻋﺔ
ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﻓﻠﺔ ﻭﺩﻟﻴﻞ ﺟﻮﺍﺯﻫﺎ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﻛﺜﻴﺮﺓ
Sesungguhnya beberapa solat sunnat yang tidak disyariatkan ialah kecuali
di dalam solat Ied, solat gerhana dan solat Istisqo begitu juga solat
Tarowih dan witir yang sesudahnya, ketika kami mengucapkan qoul Al Ashoh
bahwa sesungguhnya berjamaah di dalamnya adalah lebih utama.
Adapun beberapa solat sunnat seperti solat Rowatib yang beserta solat
fardhu, solat Dhuha dan beberapa solat yang dimutlaqkan, maka tidak disyariatkan untuk berjamaah yakni tidak disunnahkan berjamaah.
Dan Imam Syafi'i rohimahulloh sudah menjelaskan di dalam kitab
Mukhtasornya yaitu kitab Al Buawaithi dan empat kitabnya bahwa tidak
mengapa (jika dilakukan) dengan berjamaah di dalam solat sunnat tsb dan
dalil atas diperbolehkanya jamaah itu hadistnya banyak
Kedua dalam Kitab I'anatut Tholibien juz 1 hal. 245
قوله قسم لا تسن له جماعة) اي دائما وابدا بأن لم تسن له اصلا او تسن في
بعض الأوقات كاالوتر في رمضان قال في النهايه ولو صلى جماعة لم يكره اه
ونقل. ع ش عن سم يثاب عليها وقال ح ل لا يثاب عليها قال البجيرمي واعتمد
شيخنا ح ف كلام ح ل اه
(Ucapan bagian yang tidak disunnahkan jamaah) yakni selamanya dan abadi seperti secara asal tidak disunnahkan atau disunnahkan di dalam sebagian waktu saja seperti solat witir di dalam Romadhon.
Berkata di dalam kitab An Nihayah apabila solat dengan berjamaah maka
tidak makruh. Dan Imam Ali As Syibromilisi menuqil dari pendapat Imam
Qosim Al Abadi bahwa tetap mendapatkan pahala di dalam melakukanya
dengan berjamaah. Dan Imam Halaby berkata tidak mendapatkan pahala atas melakukanya secara berjamaah.
Imam Al Bujairimi berkata guru saya Imam Al Hafnawi menganggap muktamad ucapan Imam Al Halaby
Ketiga, Kutipan dalam kitab Bughyatul Musytarsidin hal 67
مسئلة) ﺗﺒﺎﺡ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻓﻲ ﻧﺤﻮ ﺍﻟﻮﺗﺮ ﻭﺍﻟﺘﺴﺒﻴﺢ ﻓﻼ ﻛﺮﺍﻫﺔ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻭﻻ ﺛﻮﺍﺏ،ﻧﻌﻢ ﺇﻥ
ﻗﺼﺪ ﺗﻌﻠﻴﻢ ﺍﻟﻤﺼﻠﻴﻦ ﻭﺗﺤﺮﻳﻀﻬﻢ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﺛﻮﺍﺏ، ﻭﺃﻱ ﺛﻮﺍﺏ ﺑﺎﻟﻨﻴﺔ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﻓﻜﻤﺎ
ﻳﺒﺎﺡ ﺍﻟﺠﻬﺮ ﻓﻲ ﻣﻮﺿﻊ ﺍﻹﺳﺮﺍﺭ ﺍﻟﺬﻱ ﻫو ﻣﻜﺮﻭﻩ ﻟﻠﺘﻌﻠﻴﻢ ﻓﺄﻭﻟﻰ ﻣﺎ ﺃﺻﻠﻪ ﺍﻹﺑﺎﺣﺔ
ﻭﻛﻤﺎ ﻳﺜﺎﺏ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺒﺎﺣﺎﺕ ﺇﺫﺍ ﻗﺼﺪ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﻘﺮﺑﺔ ﻛﺎﻟﺘﻘﻮﻯ ﺑﺎﻷﻛﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻄﺎﻋﺔ ﻫﺬﺍ
ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻘﺘﺮﻥ ﺑﺬﻟﻚ ﻣﺤﺬﻭﺭ ﻛﻨﺤﻮ ﺇﻳﺬﺍﺀ ﺃﻭ ﺇﻋﺘﻘﺎﺩ ﺍﻟﻌﺎﻣﺔ ﻣﺸﺮﻭﻋﻴﺔ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻭﺇﻻ
ﻓﻼ ﺛﻮﺍﺏ ﺑﻞ ﻳﺤﺮﻡ ﻭ ﻳﻤﻨﻊ ﻣﻨﻬﺎ
(masalah) Diperbolehkan berjamaah dalam solat sunnah seperti witir, tasbih, maka tidak makruh melakukanya itu, dan tidak mendapat pahala,
Ya benar jika bertujuan mengajari orang-orang yang sedang solat dan mendorong untuk melakukanya maka mendaptkan pahala.
Kapanpun pahala bisa didapat dengan niat kebaikan, seperti halnya
diperbolehkanya sesuatu yang semestinya makruh yaitu membaca keras
(jahr) di tempat pelan (siri) karena maksud untuk mengajari maka lebih
utama.
Sesuatu asalnya boleh sebagaimana mendapatkan pahala di dalam sesuatu
yang diperbolehkan (mubah) jika bertujuan mendekatkan kepada Alloh
seperti taqwa dengan makan atas (bertujuan) thoat.
Itu semua, jika dibarengi (bisa menyebabkan) bahaya seperti menyakiti
atau malah membuat keyakinan di masyarakat bahwa solat sunnat tersebut
memang disyariatkan berjamaah. jika tidak, maka tidak mendapatkan
pahala. bahkan HARAM hukumnya dan harus ditolak dari perkara tsb
Dan terakhir penjelasan Syarah Muslim
شرح النووى على مسلم ٦ / ٤١ ......جواز النافلة جماعة ولكن الاختيار فيها
الانفراد إلا في نوافل مخصوصة وهي العيد والكسوف والاستسقاء وكذا التراويح
عند الجمهور كما سبق وفيه جواز النافلة في المسجد وإن كان البيت أفض
Boleh mengerjakan shalat sunnah secara berjama’ah. Akan tetapi pilihan yang paling bagus adalah dilakukan sendiri-sendiri (munfarid)
kecuali pada beberapa shalat khusus seperti shalat ‘ied, shalat kusuf
(ketika terjadi gerhana), shalat istisqo’ (minta hujan), begitu pula
dalam shalat tarawih menurut mayoritas ulama
Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
Solat sunnat yang jelas disyariatkan yakni disunnahkan berjamaah
adalah solat tarowih, solat ied, solat gerhana, solat istisqo' dan solat
witir di dalam bulan romadhon
Kemudian untuk solat sunnat yang tidak disyariatkan berjamaah seperti solat dhuha, hajat, tasbih dan lain sebagainya. Maka ;
- Lebih baik dilaksanakan sendirian (munfarid), walaupun tidak ada larangan berjamaah.
- Kalaupun dilaksanakan secara berjamaah, maka tidak mengapa. Hanya saja tidak menghasilkan tambahan pahala disebabkan berjamaahnya itu (muktamad)
- Adapun mendapatkan tambahan pahala jikalau bertujuan memberikan pelajaran atau mendorong untuk melakukan solat sunnat tersebut
- Namun jika dikhawatirkan menyakiti bahkan sampai menjadikan suatu pengertian/keyakinan di masyarakat bahwa solat sunnat (tidak disyariatkan berjamaah) tersebut disyariatkan berjamaah, maka HARAM dan DITOLAK
Wallohu A'lam bisshowab
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar